Catatan ini dibuat untuk teman-temanku (khususnya adik-adiku) yang akan mendapatkan amanah baru di kampus. Semoga Allah selalu meridhoi kita semua. aamiin
Ketika kerjamu tak dihargai, disitu kau sedang belajar arti keikhlasan.
Kata-kata itu sering kali aku dengar dari seorang kawan yang aku jadikan tempat untuk berbagi cerita. Ketika aku mengeluh dengannya, dia selalu bisa membuatku tenang dengan nasihat-nasihatnya. Aku pernah mengeluh tentang seorang teman yang berpartner denganku, partnerku itu selalu mau menang sendiri, tak mau mendengarkan orang lain, merasa dirinya paling benar. Hal itu sering membuatku kesal. Aku mengerjakan tugas yang kita sudah sepakati, tapi dia selalu membuatku sakit hati dengan ocehannya. Hemmmm,, rasanya ingin ku pukul wajahnya saat ia berbicara. Tapi batinku selalu berkata “sabar…sabar… semoga orang itu cepat-cepat dapat hidayahNya..”. memang sabar itu tidak ada batasnya, tapi aku juga manusia yang memiliki perasaan.
Allah tidak akan membebani seseorang melebihi batas kemampuan orang itu(QS.Al-Baqarah:286). Satu nasihat yang selalu ku ingat “Allah lagi menguji kamu dengan kesabaran kamu, mungkin amalan-amalan yang kamu kerjakan kurang. Anggap aja sebagai ladang pahala ^_^”. Kata-katanya merasuki jiwa ini yang sedang kalut. Subhanallah sekali temanku ini. Tapi, kalau dipikir-pikir sih mungkin juga.
Hemmm,,,, sedikit merenung dengan semua kejadian ini. Hal-hal sepele seperti ini mungkin yang akan menjadi kenangan yang tak terlupakan ketika aku sudah lulus dari bangku kuliah ini. Ketika amanah di kampus sudah ku tinggalkan, pasti semua ini yang akan ku rindukan.
Mungkin hal ini tak hanya terjadi pada diriku saja, teman-temanku yang lain mungkin juga pernah merasakannya. Merasa kerja sendiri, tak ada yang peduli, egois, dan lain-lain. Yaaa,, sikap egois itu mungkin akan muncul ketika kita terlalu sibuk dengan amanah sendiri. Berhenti sejenak dengan kesibukanmu, perhatikanlah saudara-saudaramu. Mungkin mereka membutuhkanmu saat ini. Aku tau kita sama-sama sibuk, tap tak ada salahnya duduk bareng dan curhat. Mungkin itu yang akan menjadi obat dari segala kerisauan yang terjadi.
Luruskan kembali niat yang mungkin sudah terkikis oleh rasa egoismu. Niatkan semua yang engkau kerjakan untuk mendapatkan Ridho Allah. Biar lah orang lain berkata apapun, yang terpenting adalah semua yang dikerjakan barokah dan bermanfaat untuk orang lain..
Semangat terus para pejuang kampus.
Allah beserta kita.
Ukirlah sejarahmu. jangan pernah takut salah, karena ini semua adalah proses pembalajaran. ^^
