Mengenai Saya

Foto saya
dina,, nama yang sederhana, sesederhana orangnya.... :)

Senin, 04 Juni 2012

10 ciri pribadi muslim




ini nih 10 ciri pribadi muslim yg harus kita punya. mau tau apa saja??yuk kita simak ^^

10 ciri pribadi yang mesti melekat pada pribadi muslim:

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih). Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.

Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam" (QS. 6:162). Karena aqidah yang bersih merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada masa awal da'wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar). Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat". Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh). Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah SWT maupun dengan makhluk-makhlukNya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.

Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur'an. Allah berfirman yang artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung" (QS. 68:4).

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani). Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

Karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir). Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur'an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir" (QS 2: 219)

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.

Allah SWT berfirman yang artinya: Katakanlah: "samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?"', sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (QS 39: 9)

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu). Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan.

Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR. Hakim)

7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu). Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.

Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan). Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur'an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri). Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.

Karena, pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur'an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.

10. Nafi'un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain). Nafi'un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.

Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Qudhy dari Jabir).


ketika akhwat jatuh cinta.....^_^

Assalamu’alaikum….

Saya ingin berbagi cerita nih ke teman2 semua…

Terutama untuk para akhwat…

Eeemmm….apa hayo ceritanya….

Pasti penasaran kan……

Yuk kita simak……





Judul ceritanya…………. “ketika akhwat jatuh cinta…???”

Wahhhhh……judulnya cukup membuat penasaran kan??hehe

Entah karena tanda Tanya atau hal lain……

Koq bisa ya…..???

Itu bukan hal yg mustahil…. Karna kita (akhwat) adalah seorang manusia biasa yang memiliki nafsu. Cinta juga merupakn fitrah manusia. Kalo kita ga memiliki cinta, darimana ada rasa saling menyayangi antar manusia ataupun makhluk Allah lain…

Jatuh cinta bukan hanya sekedar cinta kepada seorang insan manusia saja..tapi juga ke hal2 lain yag sudah disebutkan tadi.

Apakah seorang akhwat tidak dapat jatuh cinta???

Hal yang menurut saya mustahil.. karena setiap manusia memiliki hati dan rasa… hal itu lah yang membuat manusia memiliki derajat yg tinggi…selain akal tentunya..he



Tapi…………..

Tahukah kalian ketika perasaan jatuh cinta itu muncul????

Seorang akhwat bukan merasakan kesenangan batin,,, melainkan mereka mesakan penyesalan yang amat sangat… mereka merasa hijab mereka telah tersingkap.

Bahkan mereka merasakan ketakutan yang amat sangat karena dalam fikirannya hanya memikirkan seorang laki-laki yang tak halal baginya… mereka juga merasa cinta yang mereka miliki bukanlah cinta yang suci lagi….

Ketika rasa itu telah muncul..mereka merasakan penyesalan pada diri sendiri,, karena cinta untuk-Nya telah ternoda….malam-malamnya dipenuhi oleh air mata dan rasa penyesalan… hatinya gelisah,, senyum dan bahagia pun mungkin tidak ada…



Ketika akhwat jatuh cinta..

Bukan harapan untuk bertemu yg mereka nantikan, tapi yg ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tsb.

Tak ada kata2 cinta, dan rayu.. Yg ada adalah kehawatiran yg amat sangat akan hati yg mulai merindukan lelaki yg blm halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya..

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan d hatinya y tak mampu lg memberinya ketenangan di wajahnya yg dulu teduh..

Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya.. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan..



Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta.. Krn yg ada adalah penderitaan..



Tapi ukhti.. Bersabarlah.. Jadikan ini ujian dr Rabbmu..

Matikan rasa itu secepatnya..

Pasang tembok pembatas antara kau dan dia..

Pasang duri dlm hatimu agar rasa itu tak tumbuh bersemai..

Cuci dgn air mata penyesalan akan hijab yg tersingkap..

Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah padaNya..

Pupus rasa rindu padanya dan kembalikan dlm hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu..



Ukhti.. Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya.. Krn bila memang kalian d takdirkan bersama, maka tak akan ada y dpt mencegah kalian bersatu..

Tp ketahuilah, bgm pun usaha kalian u bersatu, jika Allah tak menghendakix, maka tak akan pernah kalian bersatu..



Ukhti.. Bersabarlah.. Biarkan Allah yg mengaturnya.. Maka yakinlah.. Semuanya akan baik-baik saja..









Dikutip dari beberapa sumber.

kalau kita merenung....

Yuk kita merenung…





© Mengapa Kita diuji?? (Q.S. Al Ankabut :2-3)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.









© Mengapa kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan??? (Q.S. Al Baqarah : 216)

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.











© Mengapa ujian yang kita hadapi seberat ini?? (Q.S. Al Baqarah : 286)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."











© Aku merasa sedih banget?? (Q.S. Ali Imran : 139)

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.











© Aku merasa tak sanggup lagi?? (Q.S. Yusuf : 87 ; Q.S. Az Zumar : 53)

Yusuf 87: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."

Az-Zumar 53: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang













© Bagaimana aku menjalani hidupku?? (Q.S. Ali Imran : 200)

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.













© Kepada siapa aku harus berharap?? (Q.S. At Taubah : 129)

Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."















© Apa yang aku dapat dari semua ini?? (Q.S. At Taubah : 111)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.





semoga bermanfaat ^^